Senin, 12 September 2011

KHASIAT BIJI RAMBUTAN (Nephelium lappaeceum) SEBAGAI ALTERNATIF OBAT Diabetes mellitus

PENDAHULUAN

Diabetes millitus adalah suatu jenis penyakit yang disebabkan menurunnya hormon yang diproduksi oleh kelenjar pankreas. Penurunan hormon ini mengakibatkan seluruh gula (glukosa) yang dikonsumsi tubuh tidak dapat diproduksi secara sempurna, sehingga kadar glukosa didalam tubuh akan meningkat. Gula yang meliputi polisakarida, digosakarida, disakarida dan monosakarida merupakan sumber tenaga yang menunjang keseluruhan aktivitas manusia. Seluruh gula ini akan diproses menjadi tenaga oleh hormon insulin tersebut karena penderita diabetes mellitus biasanya akan mengalami lesu, kurang tenaga, selalu merasa haus, sering buang air kecil, dan pengelihatan menjadi kabur, gejala lain akibat adanya kadar glukosa yang terlalu tinggi akan terjadi ateroma sebagai penyebab awal penyakit jantung koroner.(Utami, Prapti. 2003).                                                                              
Penyakit diabetes mellitus saat ini hampir merambah seluruh dunia, tidak hanya Negara-negara maju saja yang terserang dengan penyakit ini, akan tetapi negara-negara berkembang pun sekarang nampaknya sudah mulai memiliki probilitas terserang penyakit ini, menurut data organisasi kesehatan dunia (WHO), Indonesia menempati urutan keenam dunia sebagai Negara dengan jumlah penderita DM terbanyak setelah India, China, Uni Soviyet, Jepang dan Brasil. Tercatat pada tahun 1995 jumlah penderita DM di Indonesia mencapai 5 juta, Pada tahun 2000 yang lalu saja, terdapat sekitar 5,6 juta penduduk Indonesia yang mengidap diabetes. Namun, pada tahun 2006 diperkirakan jumlah penderita diabetes di Indonesia meningkat tajam menjadi 14 juta orang, dimana baru 50 % yang sadar mengidapnya dan diantara mereka baru sekitar 30 % yang datang berobat teratur,  Sangat disayangkan bahwa banyak penderita diabetes yang tidak menyadari dirinya mengidap penyakit yang lebih sering disebut penyakit gula atau kencing manis. Hal ini mungkin disebabkan minimnya informasi di masyarakat tentang diabetes terutama gejala-gejala yang terjadi pada dirinya.( Soegondo, Sidartawan. 2006.www. Medicastore.com). Kadar gula yang tinggi akan dibuang melalui air seni. Dengan demikian air seni penderita kencing manis akan mengandung gula sehingga sering dilebung atau dikerubuti semut. Selanjutnya orang tersebut akan kekurangan energi / tenaga, mudah lelah, lemas, mudah haus dan lapar, sering kesemutan, sering buang air kecil, gatal-gatal, dan sebagainya. Kandungan atau kadar gula penderita diabetes saat puasa adalah lebih dari 126 mg/dl dan saat tidak puasa atau normal lebih dari 200 mg/dl. Pada orang normal kadar gulanya berkisar 60-120 mg/dl.                                                                   
WHO (2006) mendefinisikan diabetes mellitus sebagai penyakit kronis yang terjadi akibat dari ketidak mampuan pankreas untuk memproduksi insulin yang cukup, atau tubuh tidak mampu menggunakan insulin yang diproduksinya dengan efektif.. Menurut Media Informasi Peresepan Rasional bagi Tenaga Kesehatan Indonesia (2001) glukosa masuk ke dalam sel dapat melalui dua cara, yaitu secara difusi pasif dan transport aktif. Secara difusi pasif, masuknya glukosa tergantung pada perbedaan konsentrasi glukosa antara media ekstraseluler dan di dalam sel. Secara transport aktif, insulin berperan sebagai fasilitator pada jaringan jaringan tertentu. Insulin merupakan hormon anabolik utama yang meningkatkan cadangan energi. Pada semua sel, insulin meningkatkan kerja enzim yang mengubah glukosa menjadi bentuk cadangan energi yang lebih stabil (glikogen). Selama belum ada insulin, gula dalam darah tidak dapat masuk ke dalam sel – sel jaringan tubuh lainnya seperti otot dan jaringan lemak. Dapat dikatakan bahwa insulin merupakan kunci yang membuka pintu sel jaringan, memasukkan gula ke dalam sel, dan menutup kembali. Di dalam sel, gula dibakar menjadi energi yang berguna untuk beraktivitas      
Penyebab diabetes mellitus adalah kurangnya produksi dan ketersediaan insulin dalam tubuh atau terjadi gangguan fungsi insulin, yang sebenarnya jumlahnya cukup. Kekurangan insulin disebabkan terjadinya kerusakan sebagian kecil atau sebagian besar sel-sel beta pulau langerhans dalam kelenjar pankreas yang berfungsi menghasilkan insulin. Insulin merupakan suatu polipeptida  (protein). Dalam keadaan normal, jika kadar glukosa darah naik, kelenjar pankreas akan mengeluarkan insulin dan masuk ke dalam aliran darah. Oleh darah insulin disalurkan ke reseptor yaitu hati sebesar 50%, ginjal sekitar 10 – 20 %, serta sel darah, otot, dan jaringan lemak sekitar 30 – 40 %. Gangguan yang biasaya di alami oleh penderita diabetes mellitus yakni  seperti penglihatan mata, katarak, penyakit jantung, sakit ginjal, impotensi seksual, luka sulit sembuh dan membusuk / gangren, infeksi paru-paru, gangguan pembuluh darah, stroke dan sebagainya. Tidak jarang bagi penderita yang parah bisa amputasi anggota tubuh karena pembusukan. Oleh sebab itu sangat dianjurkan melakukan perawatan yang serius bagi penderita serta melaksanakan / menjalani gaya hidup yang sehat dan baik bagi yang masih sehat maupun yang sudah sakit.                                             
Menurut American Diabetes Association – 1997, bahwa etologi Diabetes. Diabetes mellitus tipe 1 / IDDM (Insulin Dependent Diabetes Mellitus), tipe ini disebabkan oleh detruksi sel beta pada pankreas, dan umumnya menjurus ke defisiensi insulin yang absolut. Terjadi karena proses imunologik[1] dan Idiopatik[2] serta banyak terjadi Pada pasien usai muda dan Diabetes mellitus tipe 2 / NIDDM
(Non-Insulin Dependent Diabetes Mellitus), tipe ini bervariasi mulai yang predominan resistensi disertai defisiensi insulin relative sampai yang predominan gangguan sekresi insulin bersama resistensi insulin.                                                                      Diabetes tipe 1 adalah fatal jika tidak diobati dengan insulin. Injeksi adalah metode yang paling umum administrasi insulin, pompa insulin dan menghirup insulin telah tersedia di berbagai waktu. Insulin adalah salah satu hormon yang diproduksi oleh pankreas yang bertanggung jawab untuk mengontrol jumlah / kadar gula dalam darah dan insulin dibutuhkan untuk merubah (memproses) karbohidrat, lemak, dan protein menjadi energi yang diperlukan tubuh manusia. Hormon ini berfungsi menurunkan kadar gula dalam darah. Penyakit Diabetes mellitus merupakan penyakit yang sangat tergantung pada keberadaan hormon insulin, penyakit yang dikenal dengan penyakit gula darah ini di tandai dengan peningkatan kadar gula dalam darah sebagai akibat adanya gangguan sistem metabolisme dalam tubuh, dimana organ pankreas tidak mampu memproduksi hormon insulin sehingga perlunya dilakukan penyuntikan hormon insulin ataupun terapi insulin yang berkesinambungan selain itu adalah dengan berolahraga secukupnya dan melakukan pengontrolan menu makanan (diet) serta ditunjang dengan mengkonsumsi obat tradisional. Obat tradisonal memang digunakan untuk mendukung penyembuhan dari penyakit ini serta merupakan pemanfaatan tanaman yang terdapat di Indonesia. Salah satunya, biji rambutan yang termasuk dalam alternatif obat Diabetes mellitus.                                  Biji rambutan dipilih karena biji ini mengandung polyfenol. Polyfenol banyak ditemukan dalam buah-buahan, sayuran serta biji-bijian. Rata-rata manusia bisa mengonsumsi polifenol dalam seharinya sampai 23 mg. Khasiat lain dari polifenol adalah anti mikroba. Asam fenolik merupakan kelas dari antioksidan atau senyawa yang menghilangkan radikal bebas, yang dapat menyumbat pembuluh darah dan mengakibatkan perubahan pada DNA yang dapat menimbulkan kanker dan penyakit lain.                                                                                                                           Dalam sebuah penelitian ilmiah “Telaah Fitokimia Biji Rambutan (Nephellium lappaceum L.)” menyatakan bahwa dalam biji rambutan tersebut ternyata mengandung flavonoid (Melisa dkk. 2006) dan salah satu jenis flavonoid adalah senyawa polyfenol,  kandungan polyfenol tinggi yang berkhasiat menurunkan kadar gula darah pada penderita Diabetes mellitus. Dapat dikatakan biji buah rambutan bukanlah biji beracun namun biji  ini mengandung karbohidrat, lemak, protein yang dapat memenuhi gizi dalam tubuh.                                                               Hal ini sejalan dengan apa yang dikatakan prof. H.M Hembing Wijayakusuma dalam bukunya yang bejudul Bebas Diabetes Mellitus ala Hembing, biji rambutan mengandung zat polyfenol tinggi yang dapat mengatasi penyakit Diabetes mellitus dengan cara memperbaiki hormon insulin dan hormon beta yang dihasilkan oleh pankreas. Sehingga produksi hormon insulin menjadi normal dan gula darah atau karbohidrat dapat terserap menjadi energi, tidak menumpuk pada di ginjal dan menyebabkan berbagai masalah masalah seperti gagal ginjal, peradangan pada saluran kencing dan sering merasa haus, sering kencing dan penurunan berat badan karena makanan yang dimakan tidak terolah namun terbuang percuma.                          
   Rambutan (Nephelium sp.) adalah tanaman hortikultural berupa pohon dengan famili Sapindacaeae. Tanaman tropis ini  merupakan salah satu varietas genetik terbanyak di Indonesia. Hingga saat ini telah menyebar luar di daerah yang beriklim tropis seperti Filipina dan negara-negara Amerika Latin dan ditemukan pula di daratan yang mempunyai iklim sub-tropis. Kerabat dekat rambutan antara lain kepulasan (N. mutabile BI.) dan leci (N. litchi Camb.= Litchi chinensis Sonn.). Berat per buah antara 33,80 g – 68,15 g. Kulit buah : Terdapat rambut dengan ukuran, struktur, dan warna yang bervariasi. Daging buah : Berwarna putih, memiliki rasa manis berair dan agak berair sampai manis agak kering serta kadang-kadang agak harum. Biji buah: Bulat sampai bulat panjang atau lonjong, kadang-kadang agak bengkok pada bagian ujungnya. Berat biji berkisar antara 1,0 g – 2,6 g (Rahmat dan Yuyun. 2002).                                                                                                 Kandungan kimia dan efek farmakologis, Rambutan kaya akan kandungan kimia seperti zat besi, kalsium, karbohidrat, gizi,  fosfor, lemak, zat tepung, seperti gula yang mudah larut dalam air, protein, zat-zat enzim esensial dan non esensial serta zat mineral makro dan mikro dan juga vitamin C. Biji mengandung lemak dan polyfenol. Daunnya mengandung supomin dan tannin ,sementara pada kulit batang terdapat flavanoid pectic substanse dan zat besi. Efek farmakologi rambutan antara lain sebagai penurun panas (kulit buah) dan sariawan sedangkan biji untuk menurunkan kadar gula darah. (Prihatman Kemal 2000 : tentang budidaya pertanian Rambutan ).                                                                                 
  Dari semua kandungan tersebut sudah dapat dipastikan bahwa buah rambutan sangat berkhasiat bagi tubuh manusia. Kebanyakan masyarakat saat ini  kurang menyadari akan khasiat tanaman rambutan. Masyarakat hanya memanfaatkan buah rambutan buah yang segar  atau di jadikan campuran  manisan sedangkan bagian lain kurang dimanfaatkan seperti biji rambutan yang dibuang percuma ternyata biji rambutan dapat dimanfaatkan sebagai obat alternatif. Pemanfaatan sampah organik merupakan solusi pemecahan problematika sampah. Salah satu pemanfaatan sampah organik sebagai eksplorasi potensi tanaman obat Indonesia adalah dengan menggunakan biji buah rambutan sebagai alternatif pengobatan.


GAGASAN


            Rambutan merupakan tanaman tropis yang mudah ditanam dan dikembangkan, banyak ditanam di rumah – rumah penduduk. Bagian – bagian buah rambutan sudah dapat dimanfaatkan dengan baik sebagai buah yang rasanya manis ataupun sebagai manisan namun bagian yang sebelumnya banyak terbuang seperti biji rambutan, yang selama ini menjadi ampas rumah tangga, serta terabaikan manfaatnya sebagai alternatif obat.
            Memanfaatan biji rambutan ini merupakan solusi pemecahan problematika sampah. Salah satu pemanfaatan samapah organik sebagai eksplorasi potensi tanaman di Indonesia adalah dengan menggunakan biji rambutan sebagai obat alternatif pada penyakit Diabetes mellitus. Seiring dengan perkembangan zaman, masyarakat yang tidak mengetahui dan menyadari akan khasiat biji rambutan, pada dasarnya biji rambutan tidaklah beracun melainkan didalam biji ini terdapat banyak kandungan polyfenol, dimana polyfenol dapat memperbaiki hormon insulin dan hormon beta yang dihasilkan pankreas  sehingga dengan adanya polyfenol, hormon – hormon tersebut dapat berfungsi dengan baik didalam pankreas. Maka dari itu biji rambutan cocok untuk dijadikan alternatif obat  Diabetes mellitus.
Melihat kondisi saat ini, angka kematian penderita Diabetes mellitus terus meningkat setiap harinya. Indonesia pun dikenal sebagai negara dengan pengidap diabetes nomor empat terbnyak di dunia. Usia penderita diabetes pun makin merentang ke bawah dengan usia 25 - 45 tahun. Sementara sepuluh tahun lalu pasien diabetes rata-rata mereka yang berusia 50 tahun ke aras. Salah satu penyebab dari munculnya penyakit tersebut adalah adanya akumulasi radikal bebas atau oksidan. Radikal bebas dapat menghancurkan sistem jaringan dan integritas DNA dalam tubuh kita. Kondisi ini menstimulus percepatan proses penuaan, penghancuran lever dan menyebabkan penyakit papan atas lainnya seperti penyakit di jantung dan kencing manis. Pengobatan kencing manis yaitu dengan mensuntikan insulin yang harganya sangat mahal makanya banyak penderita penyakit ini yang usianya tidak bertahan lama karena ketidakmampuan untuk berobat ke dokter untuk itu diperlukan obat alternatif yang secara tepat dapat mengurangi gula darah. Untuk mengurangi gula darah salah satu zat yang dibutuhkan adalah polyfenol yang banyak terdapat di biji rambutan. Pengobatan alternatif merupakan pengobatan kembali ke alam (back to nature ) yang saat ini banyak di nikmati oleh masyarakat saat ini. Penggunaan tanaman berkhasiat obat atau lebih umum dikenal dengan herbal sebenarnya sudah lama digunakan oleh masyarakat. Hanya saja perkembangan kedokteran modern (barat) membuatnya hanya sebagai alternatif pilhan saja. Padahal sudah banyak bukti keampuhan dan khasiat herbal. Disamping lebih ekonomis, herbal juga mempunyai efek samping yang sangat kecil. Salah satu contoh adalah biji rambutan sebagai obat Diabetes mellitus.
Biji rambutan mangandung banyak polyfenol, alkaloid, gula dan pati. Polyfenol berguna untuk mengatasi penyakit Diabetes mellitus dengan memperbaiki hormon insulin dan hormon beta. Dalam pengolahanya biji rambutan dikeringkan dibawah terik matahari agar getah yang menyebabkan rasa pahit pada biji rambutan dapat hilang, setelah kering biji rambutan disangrai (menggoreng tanpa minyak yaitu dengan tanah lihat, kemudian ambil 4 sampai 5 biji rambutan yang telah disangrai dan gerus sampai halus kemudian seduh dengan air hangat, mimum 3 kali sehari.tergntung tinggi kadar gula pada penderita Diabetes mellitus. Pengobatan alternatif dengan pemanfaatan biji rambutan ini dinilai dapat mengurangi jumlah penderita diabetes di Indonesia.
Pada gagasan tertulis ini kami memilih biji rambutan yang umumnya belum dimanfaatkan. Padahal biji rambutan mempunyai khasiat yang luar biasa yaitu menurunkan gula darah pada penderita kencing manis. Biji rambutan dengan diolah sebagai kripik agar mempermudah penderita untuk mengonsumsinya karena rasanya seperti layaknya kripik atau kacang goreng. Dengan dikembangkannya biji rambutan sebagai obat altenatif dapat membantu para penderita yang kurang mampu untuk berobat karena mahalnya biaya. Pemanfaatan biji rambutan sebagai obat alternatif diabetes mellitus atau kencing manis diharapkan menjadi solusi altenatif menurunkan angka penderita diabetes yang semakin hari semakin meningkat jumlah.


KESIMPULAN


Diabetes mellitus atau kencing manis merupakan salah satu penyakit yang paling menakutkan di Dunia bahkan di Indonesia. Penyakit ini disebabkan karena menurunnya hormon insulin dan hormon beta yang diprodiksi oleh kelenjar pankreas.selain faktor keturunan, gaya hidup yang tidak sehat dan teratur merupakan salah satu faktor penyebab penyakit ini. Dalam penyembuhannya, pada Diabetes Mellius tipe 1, perlu dilakukan suntik insulin karena hormon insulin yang terdapat dalam pankreas telah mengalami kerusakan sehingga dilakukan suntik insulin. Namun pada perkembangan zaman, saat ini banyak masyarakat memanfaatkan tanaman sebagai salah satu alternatif pengobatan. Salah satu contohnya adalah biji rambutan, yakni banyak terkandung polyfenol yang dapat memperbaiki hormon insulin dan hormon beta yang di hasilkan oleh pankreas.
Biji rambutan mangandung banyak polyfenol, alkaloid, gula dan pati. Polyfenol berguna untuk mengatasi penyakit Diabetes mellitus dengan memperbaiki hormon insulin dan hormon beta. Dalam pengolahanya biji rambutan dikeringkan dibawah terik matahari agar getah yang menyebabkan rasa pahit pada biji rambutan dapat hilang, setelah kering biji rambutan disangrai (menggoreng tanpa minyak yaitu dengan tanah lihat, kemudian ambil 4 sampai 5 biji rambutan yang telah disangrai dan gerus sampai halus kemudian seduh dengan air hangat, mimum 3 kali sehari.tergntung tinggi kadar gula pada penderita Diabetes mellitus. Pengobatan alternatif dengan pemanfaatan biji rambutan ini dinilai dapat mengurangi jumlah penderita diabetes di Indonesia.



DAFTAR PUSTAKA

Asrianti Melisa, Ruslan Komar, dan  Nawawi As’ari.  2006. SKRIPSI  Telaah Fitokimia Biji Rambutan (Nephelium lappacum).  Sekolah Farmasi ITB.  Bandung.  Tidak diterbitkan.
Dyayadu,M.T.  2007.  Puasa sebagai Terapi.  Mizania.  Bandung.
Hariana Arif.  2006.  Tumbuhan Obat dan Khasiatnya.  Penebar Swadaya. Depok.
Kemal Prihatman.  2000.  Tentang Budidaya pertanian Rambutan (Nephelium lappeceum).  Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Permasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.  Jakarta.
Maemunah.  2008.  SKRIPSI  Komparasi Uji Karbohidrat pada Produk Olahan dari
            Tepung Terigu dan Tepung Biji Rambutan (Nephelium lappaceum Linn). 
 Jurusan Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
 Universitas Muhammadiyah.  Surakarta.
Wijaya Kusumah. H.  2008.   Bebas Diabetes Mellitus ala Hembling.  Penebar Swadaya.  Depok
Hhtp: //haxims.blogspot.com/2010/01/cara-meminum-biji-rambutan-htm
             [ 06 februari 2011]
             [ 08 Februari 2011]
http://www.malukunews.com/?p=2935. [ 06 Februari 2011 ]
Hhtp://haxims.blogspot.com/2010/01/cara-meminum-biji-rambutan-html.
[06 Februari 2011 ]


[1] Proses yang berkaitan dengan agen infeksius/lingkungan, di mana sistem imun pada orang dengan kecenderungan genetik tertentu, menyerang molekul sel beta pankreas.
[2] Suatu proses yang terjadi akibat keturunan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar